Mengenai Saya

Welcome

Di blog Wisnu Adityawarman,, blog simple yang berisi kumpulan data perkuliahan yang saya pelajari di bidang Administrasi Negara..

Untuk Teman2 yang ingin berbagi data atau yang ingin meng-copast artikel yang ada dalam blog ini, diharapkan mencantumkan alamat permalink yang saya miliki.. Dengan format.. adityawarman, wisnu, tahun, judul artikel, permalink.

Contoh : Adityawarman, Wisnu, 2010, Privatisasi BUMN, diunduh dari http://wisnuadityawarman.blogspot.com/2010/09/04/privatisasi-bumn/

thank u

Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Oktober 2010

Sejarah Berdiri dan Berkembangnya RSUD Serang

Seperti yang kita ketahui sebagai masyarakat Kab/Kota Serang-Banten, RSUD Serang tentunya tidak asing bagi telinga kita.. Tapi, apakah semua masyarakat Kab/Kota serang tau bagaimana sejarah tumbuh dan Berkembangnya RSUD kita tersebut? Saya yakin jawabannya "tidak".. karena, tidak semua warga Serang-Banten mengetahuinya, beberapa diantaranya mungkin bertanya "siapakah pendiri awal RSUD tersebut?" dalam artikel ini saya akan menceritakan secara singkat mengenai tumbuh dan berkembangnya RSUD yang kita kenal itu..

Di tahun 1938-1942, sejarah mula berdirinya RSU Serang,,, tidak banyak informasi yang dapat saya kumpulkan. Satu-satunya bukti yang dapat dicatat disini adalah prasasti yang diletakkan pada dinding poliklinik lama yang sudah dibongkar dan diatasnya telah dibangun Gedung Utama Poliklinik 2 lantai yang sekarang berdiri.
Prasasti tersebut mencatat tentang peletakkan batu pertama oleh: Raden Ajoe Toemenggoeng Djajadiningrat (istri Bupati ketika itu), dengan menggunakan Bahasa Belanda pada tanggal 20 Agustus 1938.

Berdasarkan prasasti inilah Direktur RSU Serang mengusulkan kepada pemerintah Daerah Tingkat II Serang untuk dapat dijadikan tonggak hari jadi RSU Serang dan sekaligus menetapkan nama "RSU SERANG "dalam peraturan Daerah.
Mengenai perkembangannya setelah didirikan juga, tidak banyak informasi yang dapat dikumpulkan, hal ini karena tiadanya bukti tertulis (Arsip).
Yang menjadi pegawai RSU Serang ketika itupun, kini sudah tidak ada (sudah meninggal). Menurut keterangan seorang Ibu Muti'ah yang lahir pada tahun 1918, alamat kampong Benggala RT.02 RW.IX Desa Cipare, yang pada waktu itu pernah bekerja sebagai juru Rawat di RSU Serang, tenaga Dokter Rumah Sakit adalah Dr. Nelsen dan Dr. Wabes, tapi siapa diantaranya yang menjadi pimpinannya, juga tidak jelas.


 

Pada Waktu Penduduk Jepang Tahun 1942-1945

Dari beberapa orang yang pernah bekerja di RSU Serang pada jaman Jepang, dan sudah sangat langka karena sebagian besar sudah meninggal, dapat kami memperoleh sebagai berikut: Sejak penjajahan Jepang sampai tahun 1943 yang memimpin RSU Serang adalah Dr. R. Supangat asal Jawa Tengah (Solo). Tahun 1944-1945 kepala RSU Serang adalah Dr.Zainul Arifin, asal Aceh Sumatera Utara dibantu oleh Dr. Go Lie Nio, khusus untuk bagian wanita, serta seorang Asisten, yaitu Dr. Anwar. Kegiatan RSU Serang selama pendudukan Jepang, oleh pemerintah tentara Dai Nipon Taikoku semata-mata diarahkan untuk kepentingan Jepang sendiri dalam menghadapi perang Asia Raya Timur. Pada waktu itu ratusan ribu rakyat Indonesia diangkut oleh Tentara Jepang dan di pekerjakan dengan paksa sebagai Romusha ( kuli paksaan ), dengan kerja berat sebagai tenaga kuli kasar tapi makan kurang serta pemeliharaan kesehatan yang sangat buruk disamping siksaan-siksaan yang dilakukan oleh tentara Dai Nipon Taikoku, maka kondisi fisik mereka sangat buruk. Ketika mereka jatuh sakit sampai tidak mampu bergerak lagi barulah diangkut ke RSU Serang ( dari lapangan Terbang Gorda,Merak, Anyer dan lain-lain tempat ). Dalam 1 hari tidak kurang dari 20 orang yang dikirim ke RSU Serang dengan menderita penyakit terbanyak adalah amuba dysentri ( berak darah )yang sudah sangat parah, sehingga yang meninggal diantaranya mencapai 14 orang sehari. Dapat dibayangkan berapa orang yang dapat bertahan hidup. Selain Romusha, juga banyak tahanan-tahanan Jepang yang dirawat di RSU Serang sebagai akibat siksaan yang dialami dari Tentara Jepang (Kempei Tai ).


 

Permulaan Thun 1945

Tahun 1945 -1952 RSU Serang dipimpin oleh Dr. Poerwoko ( Almarhum ) dibantu oleh Dr. Derajat Prawiranegara. Tahun 1949 ketika Banten diduduki Belanda ( Aksi Militer ke II ) wabah penyakit cacar berkecambuk di Daerah Banten dan Dr. Derajat Prawiranegara memimpin Rumah Sakit Cacar di Kabupaten Serang. Ketika Tentara Republik Indonesia melaksanakan perang gerilya melawan penjajah Belanda, patut dicatat bahwa andil RSU Serang dalam membantu Gerilyawan dihutan-hutan tidaklah sedikit, terutama mengenai bantuan obat-obatan melalui Menteri-Menteri yang tersebar diwilayah Kab. Serang. Meskipun pada waktu itu obat-obatan Rumah Sakit dibuat sendiri di apotik RSU Serang sebagai akibat Blokade fihak Belanda terhadap pemerintah RI di Kabupaten Banten; dan yang berperan sebagai pimpinan RSUD Serang adalah Dr. H. Budiardjo. MARS (2007 Sampai sekarang )


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar